Senin, 29 November 2010

Membuat High Dynamic Range (HDR) Photography

HDR (High Dynamic Range) Photography adalah salah satu teknik yang melibatkan pengetahuan dasar teknik memotret dan juga olah digital lanjutan. Dasarnya adalah membuat satu file foto (formatnya *.hdr) dengan menggabungkan beberapa foto berobjek sama “persis” namun berbeda eksposurenya. Sehingga dihasilkan satu file foto yang rentang nilai dinamis yang tinggi (untuk keperluan olah lanjutan artistiknya lebih luas variasinya)

1. Siapkan Foto Dasar

Saya gunakan istilah foto dasar ini sebagai foto yang akan diolah untuk HDR. Syarat utama foto yang harus dipenuhi yaitu:

- minimal ada 3 foto dengan eksposure berbeda

(eksposure adalah ukuran kecerahan suatu foto. Nilai minus berarti foto semakin gelap, nilai plus sebaliknya dan nilai 0 cahaya normal)

- 3 foto yang akan diambil tersebut harus memiliki objek yang sama persis, gunakan tripod, atau letakkan di atas permukaan datar tanpa mengubah posisi saat memotret karena 3 foto itu akan digabungkan nanti menjadi satu foto. Jika dah biasa dengan DSLRnya... bisa juga tanpa tripod.

Semua itu akan mudah dipenuhi dengan kamera Digital Single Reflex Lens (D-SLR) karena pengaturan eksposure dapat dilakukan secara otomatis dengan continuous shot pada mode Bracket (mode yang memotret 3 atau lebih foto secara berurutan dengan eksposure yang berbeda), atau secara manual dengan mengatur eksposure pada kecepatan shutter speed berbeda-beda. Ingat jangan mengubah aperturenya. Dan tripod adalah hal yang sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik karena tentu kita tidak ingin objek kita bergeser antara satu foto dengan yang lainnya bukan?

Nah buat yang belum memiliki kamera DSLR... tak masalah. Dalam fotografi dikenal istilah the man (woman) behind the gun. Artinya yang utama adalah orangnya bukan kameranya. Bahkan teman saya berhasil membuat foto HDR Tugu Monas dari kamera HP Sony Ericson K550i (ya gak akh wicak hihihi ane pinjam fotonya nih).

Bagi pemilik kamera pocket, kadang sudah tersedia mode bracket, namun kalau tidak ada, coba dicari setting yang bisa mengubah kecerahan foto. Ingat jangan mengubah posisi foto.

2. Objek yang tepat buat dipotret untuk HDR

HDR akan dihasilkan dengan baik jika objek fotonya memiliki kontras warna yang kaya, pencahayaan tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap. Biasanya objek HDR adalah bangunan dengan langit yang awannya berarak indah, sunset, sunrise, awan mendung, dan variasi lainnya.

Umumnya juga objeknya adalah still object (objek tak bergerak). Karena kita tak ingin bukan gambar objek kita jadi tak karuan nantinya dengan objek bergerak. Meski ada juga yang mencobanya dan hasilnya pun luar biasa, namun itu dihasilkan juga atas perhitungan fotografi yang tepat dan butuh latihan. Untuk dasar kali ini cukup objeknya yang tetap saja.

Hindari memotret saat matahari bersinar kuat. Usahakan cahaya matahari terhalang awan, gedung atau lainnya sehingga pencahayaannya pas. Dan tentunya perhatikan kondisi objek yang menarik agar hasilnya semakin “maknyuss” nantinya.

Sebagai contoh saya mengambil objek rumah kaca pertanian di dekat lab saya di Utsunomiya University menjelang matahri terbenam. Saya gunakan 5 eksposure berbeda berturut-turut sebagai berikut (-2, -1, 0, +1, +2).

3. Siapkan Software yang sesuai

Format foto yang umumnya dihasilkan dari kamera kita adalah JPEG. Nah untuk membuat foto HDR maka kita memerlukan software khusus. Ada beberapa software yang bisa digunakan. Photoshop CS2 dan CS3 bagi yang dah ahli banget.

Kemudian ada Photomatix dan Dynamic Photo HDR.

Berikut link untuk mendownload dua software terakhir yang saya peroleh dari teman saya.

Photomatix Pro 3

(http://www.hdrsoft.com/download/win.html)

Dynamic Photo HDR

(http://rapidshare.com/files/108877356/PHOTO.HDRI.v3.0.rar)

Saya gunakan program Dynamic Photo HDR karena jauh lebih mudah menurut saya. Meski beberapa teman mengatakan berbeda. Dan selanjutnya di tutorial ini saya akan gunakan Dynamic Photo HDR (DP-HDR) sebagai pembahasan pengolahan.

4. Tahap Pengolahan

Setelah di instal. Buka Dynamic Photo HDR (DP-HDR) Hingga muncul window seperti ini.

Klik File > Create New HDRI hingga muncul window kecil bertuliskan Create New HDRI dia atasnya dengan opsi add images. Klik Add Image dan masukkan semua foto yang telah dipersiapkan buat olah HDR. (ingat langkah nomor 1 tentang syarat dasar foto HDR). Saya gunakan foto yang telah saya ambil sebelumnya yaitu foto bracketing saya dengan Nikon D200 seperti terlihat di langkah nomor dua. Maka akan muncul daftar foto yang telah kita siapkan tadi berikut nilai eksposurenya. Idealnya perbedaan eksposurenya teratur. Namun jika tak teratur pun gak masalah.

Jangan lupa menconteng Allign Files in Next Step di bagian kiri bawah box.

Setelah itu klik Ok.

Maka akan mucul proses Allignment (pengaturan foto agar beraturan satu sama lainnya). Setelah itu akan muncul windows baru bertuliskan Allign Files yang menganjurkan kita untuk mengecek hasil Allignment terakhir sebelum file HDR diciptakan. File foto yang belum pas allignmentnya akan terlihat seperti ini.

Cek satu-satu file di list bagian kanan. Jika ada yang belum benar proses penyatuannya maka geser-geser foto dengan menggunakan tombol arah pada keyboard hingga pas. Kemudian tekan Ok.

Akan muncul proses kalkulasi yang membutuhkan waktu beberapa saat tergantung komputernya. Hingga jadilah foto file HDR.

Tapi jangan kaget kalo hasilnya gak seperti yang diharapkan. Karena yang dihasilkan ini barulah file HDR dasarnya. Seperti berikut. Selanjutnya perlu dilakukan tone maping.

Klik Image > Tone Map HDR Image hingga muncul window box ini.

Selanjutnya adalah masalah kreativitas kita masing2 untuk menguji coba berbagai fitur di window box tone mapping ini. Saya selalu gunakan setting:

Eye Catching kemudian mengatur slide bar dibawahnya untuk mengatur hasil pewarnaan agar lebih dramatis.

Silakan mencoba untuk mengklik

Filter: Color di kanan atas window box untuk mencoba filter (meski saya lebih sering tak menggunakan ini)

Match Color, Kelvin, dan Light Tuner di bawah kanan foto yang kita olah untuk mencocokkan kondisi foto yang kita inginkan. Jangan lupa menconteng simbol NR (Noise Reduction di samping kanan bawah) untuk menghaluskan. Atur intensitasnya.

Jika sudah selesai, maka anda bisa mengecilkan ukuran foto dengan resize image.

Dan akhinya menyimpannya dengan menekan Process. Simpan dengan format JPEG atau apa aja yang anda inginkan. Gunakan TIFF untuk olah lanjutan di software lanjutan..

Dan hasil HDR saya adalah sebagai berikut ini...

Setelah itu... anda bisa menekan tombol Close untuk menutup tone maping dan kembali ke halaman HDR. Anda bisa menyimpan file HDR anda untuk mengolah lagi dilain waktu tanpa harus menggabungkan foto anda lagi.

Akhir kata... selamat anda telah sukses menyelesaikan tutorial ini. Semoga hasilnya bagus.

Perlu diingat... bahwa perlu latihan dan tentunya kesabaran untuk menghasilkan foto HDR yang bagus, baik secara teknik memotret maupun teknik olahannya. Semakin banyak dan sering... akan semakin baik hasilnya. Dan bahkan bisa dikreasikan lebih lanjut.

Selamat mencoba dan kalo ada ide baru... mohon berkenan juga untuk share.

HDR hanyalah bagian kecil dari fotografi... yang utama adalah pesan dalam foto yang dihasilkan pada setiap jepretan.

Sumber : Danangap7@multiply.com

Minggu, 28 November 2010

Trik Bagaimana supaya foto Yang dihasilkan tidak blur

Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan rana) sehingga foto menjadi blur.
Ada dua faktor utama yang membuat foto menjadi blur
Pertama adalah setting kecepatan rana Anda terlalu lambat dibandingkan dengan rentang lensa (focal length) lensa Anda. Pada umumnya, supaya foto Anda tidak blur akibat getaran tangan kita, rumusnya adalah 1 / rentang fokal lensa. Contoh, bila Anda mengambil foto dalam rentang fokal 100mm, maka Anda memerlukan kecepatan rana 1/100.
Rumus ini berlaku bila Anda mengunakan kamera full frame sensor. Untuk kamera Digital SLR yang ada dipasar, sebagian besar mengunakan sensor yang lebih kecil. Sensor ini bervariasi antara kamera yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya Canon mengunakan 1.6X, Nikon, Sony, Pentax mengunakan 1.5X dan Olympus mengunakan 2X. Dengan adanya variasi tersebut, maka perhitungannya menjadi sedikit lebih rumit.
Kembali ke contoh awal dimana Anda memutuskan mengunakan rentang fokal 100mm di kamera Canon Rebel yang mengunakan 1.6X jadinya minimal Anda harus mengunakan 1/160 untuk mencegah blur. (Didapatkan dari 100mm X 1.6).
Mengapa semakin besar rentang fokalnya, Anda harus mengunakan kecepatan rana yang lebih cepat? hal ini dikarenakan semakin besar rentang fokal, maka semakin sensitif sensor dalam menangkap getaran.
Faktor kedua adalah benda yang Anda foto bergerak cepat, sehingga kecepatan rana pun harus mengikuti cepatnya gerak subjek foto tersebut. Contohnya, untuk membekukan gerakan pemain basket orang orang berlari, minimal Anda memerlukan 1/500. Untuk penari dan penyanyi, biasanya 1/200 cukup, dan untuk foto manusia yang tidak bergerak 1/60 biasanya cukup baik.
Joe Decker dari blog foto Photocrati mengenalkan faktor baru yaitu ukuran piksel sensor mempengaruhi blur. Katanya, kamera yang berukuran sensor sama, tapi resolusi gambar tinggi, memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat karena ukuran piksel yang kecil lebih sensitif dalam mendeteksi getaran. Kalau teori ini benar, maka kamera yang berukuran 15 megapiksel akan lebih rawan blur daripada kamera yang berukuran 6 megapiksel.
Cara mencegah
Ada juga teknologi dalam kamera maupun lensa yang ditujukan untuk mencegah blur. Jenis teknologi ini terbagi atas dua kategori. Yang pertama dibuat dalam kamera, satunya lagi didalam lensa. Namanya pun bervariasi. Antara lain yaitu Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (VR), Steady Shot (SS), Shake Reduction (SR) Mega OIS, Optical Stabilization (OS) and Vibration Compensation (VC). Semuanya berfungsi sama hanya istilahnya berbeda. Teknologi ini bisa membantu Anda tapi tidak bisa membantu secara total. Misalnya yang tadinya Anda harus mengunakan 1/200, tapi dengan bantuan teknologi ini, Anda bisa mengunakan 1/100 atau 1/60. Teknologi ini juga tidak bisa mencegah blur saat And amengambil foto orang atau benda yang bergerak cepat.
Hal lain yang bisa digunakan untuk mencegah blur antara lain yaitu teknik memegang kamera atau teknik pernafasan. Dengan menahan nafas saat mengambil gambar, dan memposisikan tubuh dengan rapat atau menyender di dinding, bisa membantu mengurangi getaran yang menghasilkan blur

Shutter Speed atau Kecepatan Rana

Kecepatan Rana dalam bahasa indonesia . Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama bbrp waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa . Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang terekam .

Satuannya detik . Satuannya lebih mudah dipahami ketimbang satuan Aperture . Untuk mengurangi banyaknya cahaya yang masuk menjadi setengah sebelumnya (-1 stop ), waktu Shutter Speed tinggal di bagi 2 . Dan sebaliknya , untuk menambah cahaya menjadi 2x sebelumnya ( +1 stop ) tinggal di kalikan 2 . Pada kamera Nikon D50 , nilai Shutter Speed yang dapat digunakan pada kamera adalah 60 , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/4000 . Range nilai Shutter Speed pada kamera tipe/merk lain kurang lebih sama . Pada beberapa kamera pro , kecepatannya bisa sampai 1/8000s . Cukup cepat untuk memotret peluru yang melesat !!

Slow Shutter Speed

Teknis dengan menggunakan shutter speed yang rendah ( nilai besar ) . Biasa digunakan pada kondisi kurang cahaya , shutter dibuka lebiiih lama agar kamera dapat mengumpulkan cukup cahaya untuk menghasilkan gambar yg kita inginkan . Jika kita memotret suatu scene dengan beberapa obyek yang bergerak , akan menghasilkan sebuah efek baru yang keren .

Misal memotret lalu lintas di malam hari menimbulkan efek “jalur cahaya” / lightrail . Lampu dari mobil2 yang berseliweran direkam dalam sensor .



Slow speed juga bisa menimbulkan kesan dinamis pada foto kita . Seperti pada foto air dibawah . Foto ini aga tricky karena diambil pada siang hari dimana masih banyak cahaya . Triknya adalah kita mengurangi cahaya yang masuk ke sensor dengan memasangkan sebuah atau beberapa (stack) filter ND ( Neutral Density ) . Filter ini akan mengurangi cahaya bberapa kali dari semula ( tergantung level filter ND ) sehingga kondisi banyak cahaya pun akan tampak seperti malam .



Atau yang lebih extreem dengan menggunakan mode BULB dimana shutter akan tetap dibuka selama kita menekan tombol shutter . Biasanya cuman ada di kamera DSLR ( beli beli hehehe ) . Di malam yang gelap sekalipun , kita tetap bisa menangkap momen yang ada ,seperti merekam lintasan bintang-bintang di langit. Foto dibawah ini diambil dengan shutter speed = 16 menit .



Slow Shutter Speed dan Tripod

Tripod adalah suatu yg mutlak dibutuhkan jika kita ingin berexperimen dengan foto-foto slow speed . Alasannya karena kamera harus ditopang oleh obyek lain selama shutter terbuka . Jika tidak , maka foto yang dihasilkan akan blur karena kamera goyang geser kesana kemari . Manusia normal ga akan kuat berdiri diam memegangi kamera selama bbrp sec tanpa goyang . Kecuali ente manusia robot yang bisa meng-hibernate diri sendiri :p . Well , tidak harus tripod sih .. obyek lain seperti karung pasir juga bisa . Yang penting cukup solid untuk menahan kamera selama shutter terbuka . Okeh ?

High Shutter Speed
Ini teknik menghasilkan foto dengan kecepatan shutter yang tinggi (nilai rendah) . Kalau yang ini tidak perlu tripod . Cukup dipegang manual oleh kita dan foto yang dihasilkan dijamin tokcer . Teknik ini berguna untuk menangkap sebuah momen yang terjadi . Memberhentikannya tepat di posisi yang kita inginkan . Biasanya digunakan untuk sport , satwa .



Normal Speed

hehehe ini mah karangan saya sendiri . Maksudnya speed shutter yang biasa digunakan sehari-hari . Di fotografi ada sebuah aturan yang menyatakan bahwa shutter speed ideal untuk menghasilkan gambar yang tajam (tidak blur) adalah minimal sama dengan panjang Fokal dari lensa yang kita gunakan . Misal , kita hendak memotret sebuah obyek dengan panjang Fokal 200mm maka shutter speed yang idealnya adalah 1/200sec . Untuk DSLR dengan crop factor 1,5x (Nikon) maka panjang fokalnya harus dikalikan 1,5 dulu..berarti minimal shutter speed adalah 1/300sec !! Setting shutter speed 1/300sec mudah didapatkan pada siang hari . Malam hari ? jangan harap .. Jadi pinter-pinter lah mencari sikon dan paham setting kamera agar kita mendapatkan shutter speed yang ideal . Itu aja sih intinya .. biar foto yg dihasilkan tidak blur ..

Eh foto blur tidak selalu jelek lho .. tajam juga tidak selalu bagus . Tergantung anda bos !! sang fotografernya . Jika kebetulan ada ingin meng-invoke sebuah “ketidakjelasan” lewat sebuah foto yg blur .. ya monggo !! asal penikmat foto juga mengerti maksud anda .. ya beres !! Itulah asyiknya fotografi.. UNLIMITED !!! . Tapi untuk kondisi normal kan biasanya orang prefer foto yang tajam dan tidak blur tho ? ya tho ?

Kaitan dengan Exposure

Seperti yang sudah saya ulas sebelumnya di Belajar Mengenar Aperture , exposure adalah kemampuan kamera untuk mengumpulkan cahaya yang masuk . Cahaya ini makanannya kamera .. Terlalu banyak foto yang dihasilkan akan terang benderang , terlalu dikit akan kegelapan . Pada umumnya , kita prefer yang tengah-tengah saja . Shutter Speed adalah salah satu dari 3 elemen penentu exposure . Lainnya adalah Aperture ( baca artikel sebelumnya ) dan ISO / ASA . Aperture dan ISO-pun juga bisa di atur dalam kamera , menentukan banyaknya cahaya yang masuk ke kamera .

Misal kita ingin menangkap momen sebuah artis rocker yang sedang manggung pada malam hari . Namanya rocker suka jingkrak-jingkrak , nah kita ingin menangkap ketika dia lagi jingkrak . Karena malam hari , kamera kekurangan cahaya untuk merekam momen itu . Hemat saya , minimal speed 1/500sec lah .. Untuk mencapai speed sekian kita bisa merubah settingan 2 elemen lain yaitu Aperture dan ISO . Aperture , kita setting nilainya sekecil mungkin (bukaan besar) dan ISO sebesar mungkin . Berdoaaa dan bersyukur agar dapat speed yang kita inginkan . Jika tidak , cari sudut lain yg mungkin memberikan banyak cahaya lebih.. atau ganti kamera / lensa . Kameran / Lensa-lensa profesional dengan Aperture besar biasanya akan menguras kocek anda daleeeeeeem . Dibilangin cahaya itu penting …hehehehe

Akhir Kata

Forget the rulez .. explore aja kemampuan dari kamera teman-teman sekalian ! Gali inspirasi dari pengetahuan yang sudah ada . Bikin aturan baru .. banyaaak sekali kesempatan untuk berkreatif disini . Learn it and you’ll be better ..

Jenis Lensa SLR

Lensa merupakan alat terpenting dari kamera. Berfungsi untuk memfokuskan cahaya hingga mampu menerakan gambar tangkapan ke medium penangkap (film atau sensor digital). Terdiri atas beberapa lensa/optik yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

Lensa DSLR bisa dikelola secara manual dengan tangan, tanpa lewat tombol. Hal ini memungkin kan sobat leluasa untuk melakukan pembesaran (zoom-in) atau pengecilan (zoom-out).

Kamera DSLR menggunakan lensa berjenis 35 mm. ukuran dan jenis lensa ini beragam, mulai dari lensa tele (untuk memotret jauh), lensa macro (untuk memotret jarak dekat atau obyek kecil) dan lensa wide (untuk memotret sudut lebar). Setiap produsen kamera juga memproduksi lensa 35 mm, namun banyak pula vendor yang khusus membuat lensa untuk kamera DSLR. Setiap vendor mempunyai mount (dudukan lensa) yang berbeda, sehingga tidak setiap merek lensa 35 mm bisa dipasangkan dengan kamera.

Beberapa jenis lensa yang banyak dikenal di kalangan fotografer adalah :

1. Lensa normal ( Standar)


Lensa normal memiliki panjang fokus sekitar 50mm; itu sama dengan pandangan mata manusia dan menciptakan pemandangan alam - berbeda dengan sudut lebar yang mendistorsi dan memanfaatkan pandangan. Lensa ini biasanya memiliki focus tinggi, yang membuat lensa ini dapat sempurna untuk memotret dalam kondisi cahaya rendah.

Saat ini orang2 banyak yang memilki kamera dengan lensa biasa, Sebuah lensa prime 50mm dengan lubang f/1.2-f/1.8. Lensa ini begitu banyak digunakan mungkin salah satu alasan mengapa Lensa ini kini telah ditinggalkan bagi sebagian besar pemula dan amatir karena Lensa ini dipandang membosankan.

Quote:
Saya secara pribadi akan merekomendasikan setiap orang untuk membeli lensa 50mm prima. Lensa 50mm prima di pasar saat ini terbilang murah dan baik untuk harga Optik.
Spesifikasi Nikon AF-Nikkor 50mm 1:1.4D

2. Lensa Sudut Lebar (Wide Angle)



Lensa dengan berbagai sudut pandang telah menjadi standar kit-lensa pada kebanyakan low-end kamera D-SLR di pasar, selalu dikatakan sebagai lensa zoom. Lensa ini bagus untuk lanskap, arsitektur dan dalam fotografi - tapi akan menyadari distorsi yang mereka ciptakan. Semakin dekat Anda dengan objek, objek itu akan menjadi lebih terdistorsi.
Dengan focal length pendek kamera ini bisa berfungsi dalam situasi cahaya rendah, karena mereka menerima cahaya dari sudut yang lebih luas dan karena kamera memiliki panjang fokus lebih lama.

Quote:
Berhati-hatilah ketika menggunakan lensa sudut lebar untuk memotret, distorsi yang dibuat oleh lensa perbesar ini rentang dekat dan memberikan model bentuk tidak wajar. Efek2 tersebut bisa efektif dan berguna dalam beberapa situasi tetapi teknik yang harus digunakan dengan hati-hati.
3. Lensa Potret Jarak Jauh (Lensa Tele)



Lensa ini memiliki bidang pandangan sempit dan panjang fokus yang panjang. Lensa yang besar ini cocok bagi kehidupan liar dan olahraga fotografi, dan dapat digunakan dengan baik untuk memotret bila Anda ingin mengisolasi model dari latar belakang. Lensa ini dapat mengompres pandangan dengan bagus baik positif maupun negatif, tergantung pada situasi.

Lensa tele dengan panjang fokus lagi memerlukan cahaya yang lebih baik kondisi atau menggunakan tripod. Ada lensa tele cepat, seperti 400mm f/2.8, tapi ini seringkali sangat mahal dan di luar jangkauan ketika datang ke paling amatir - dan kebanyakan dari lensa ini terlalu berat untuk menjadi handheld.

Dekade terakhir sebagian besar perusahaan telah mulai memproduksi lensa tele high end dengan Image Stabilizer (perusahaan yang berbeda memiliki nama yang berbeda untuk itu, tetapi efek yang sama) untuk membuat mereka lebih dapat digunakan tanpa tripod. Akhir-akhir ini fitur ini telah ditanam di lebih dan lebih lensa low-end juga.

4. Lensa Makro

Makro fotografi adalah close-up fotografi. Makro adalah sebuah kata yang telah sangat disalahgunakan akhir-akhir ini, setiap foto serangga atau bunga tidak makro, dan banyak orang tampaknya telah kehilangan sudut makro apa yang seharusnya. Benar fotografi makro adalah pada skala 1:1 atau lebih - ini berarti bahwa objek Anda harus memotret dengan ukuran yang sama atau lebih besar pada sensor.
Kebanyakan lensa makro memiliki panjang fokus antara 50mm dan 200mm, dan mereka biasanya memiliki maksimum besar aperture (f-number rendah) yang memberikan mereka berdua kemampuan untuk menjadi cepat serta benar-benar mengisolasi subjek. Latar belakang dan dangkal kedalaman-of-field adalah bagian yang sangat penting dari fotografi makro dan dapat mengambil cukup banyak waktu untuk menguasai.

Quote:
Banyak lensa makro modern dapat memfokuskan to infinity dan lensa utama yang dapat membuat mereka yang ideal ketika datang ke fotografi potret, jadi hanya karena lensa makro itu tidak berarti hanya dapat digunakan untuk jenis fotografi.

5. Lensa khusus

a. Lensa Mata Ikan



Lensa fisheye ekstrim sudut lebar lensa, memiliki 180 ° horisontal sudut pandang. Ada baik Edaran dan Full-frame lensa fisheye, melingkar akan menciptakan sebuah gambar bulat di tengah dengan tidak terpajan (hitam) tepi dan lensa bingkai penuh akan mengisi seluruh sensor tetapi akan hanya memiliki 180 ° horisontal dan bukan vertikal.

Lensa fisheye digunakan secara luas memotret dan film skateboarding, karena seluruh adegan selalu fokus dan Anda dapat dengan mudah menangkap seluruh trik tanpa terlalu banyak gerakan.

b. Tilt-Shift Lens





Tilt-shift lensa yang umum di arsitektur fotografi untuk menghindari distorsi biasa lensa wide-angle menciptakan sekaligus mempertahankan seluruh gedung di fokus. Tilt-shift lensa mempunyai fitur lebih banyak daripada hanya memperbaiki distorsi, mereka juga memberikan fotografer total kontrol atas fokus dan kedalaman lapangan. Lensa dapat membuat foto terlihat agak aneh dimana bidang kedalaman terlihat "tidak wajar" dan seluruh adegan itu terlihat seperti foto miniatur.

6. Lensa Prime vs Lensa Perbesar


Ada dua jenis lensa, prima dan zoom. Sebuah lensa utama adalah lensa yang memiliki focal length tetap, lensa ini datang dalam segala bentuk dan harga kelas. Zoom lensa telah mengambil alih pasar hampir sepenuhnya pada akhir rendah; ini sebagian besar karena membesarkan lebih fleksibel. Lensa zoom dapat menjadi lensa sudut lebar, lensa normal dan lensa tele - semua dalam satu - di mana sebagai perdana hanya dapat apa itu. High-end lensa tele maupun lensa makro hampir selalu prima.
Jadi mengapa memilih perdana daripada lensa zoom itu?

Kebanyakan lensa perdana jauh lebih tajam daripada membesarkan dalam kelas harga yang sama, bahkan ketika Anda pergi ke ujung sangat tinggi lensa yang prima lebih tajam namun perbedaannya tidak begitu berbeda. Tidak hanya bilangan prima tajam tapi mereka sering memiliki aperture maksimum yang lebih besar yang membuat mereka lebih cepat dan ideal dalam situasi cahaya rendah. Namun, teknologi bergerak maju pada kecepatan yang hebat sekarang dan tingkat kebisingan di ISO tinggi tidak seperti yang terlihat seperti sebelum yang membuat lensa zoom dapat lebih cepat juga.

Semua di dalam semua saya akan merekomendasikan bahwa orang-orang memiliki minimal satu perdana dalam tas kamera, lensa normal lebih baik, yang merupakan lensa yang sempurna untuk berbagai situasi - tajam, cepat dan ringan.

Quote:
Kebanyakan lensa memiliki "sweet spot" di mana lensa berperforma lebih baik daripada pengaturan lain. Lensa zoom sering terbaik di tengah-tengah rentang dan ada beberapa penurunan kualitas baik pada maksimal dan panjang fokus minimal, tetapi berbeda dari lensa ke lensa sehingga terbaik adalah untuk mencoba dan melihat di mana anda menemukan hasil yang paling tajam.
Aperture juga akan mempengaruhi ketajaman, dan sebagian besar lensa lebih lembut ketika mereka terbuka lebar (bukaan terbesar). Untuk mencegah hal ini Anda selalu dapat turun satu atau dua f-berhenti, jika situasi memungkinkan untuk itu.

Aksesori Kamera

Meski dengan kamera plus lensa sobat sudah bisa memotret, ada perlengkapan lainnya yang sebaiknya perlu dimiliki. Meski tidak wajib dimilik, beberapa perangkat bisa membuat hasil DSLR sobat menjadi semakin baik.

Aksesori tersebut mudah ditemukan dengan beragam pilihan. Namun yang bersifat melindungi sebaiknya anda miliki.

  • Tas Kamera
Kamera adalah alat yang biasa ditenteng kemana-mana. Karenanya, harus ada pelindung yang membawanya, yaitu tas khusus. Model tas kamera beragam, ada yang berbentuk selempang dan ransel. Biasanya ada slot-slot khusus di dalamnya, wadah untuk kamera, lensa dan aksesoris. Slot ini terdiri dari pembatas tebal, agar kamera tetap terlindung. Pilihlah tas kamera dengan pelindung tebal, anti lembab, dan berbahan anti air. Agar tak lembab sebaiknya sisipkan silica gel kedalam nya.

  • Flash Eksternal

Flash
(lampu kilat) bawaan memiliki kemampuan terbatas, begitu pula pengontrolannya. Jika sobat sering memotret obyek di dalam ruangan, pertimbangkan untuk membeli flash eksternal. Benda yang kadang disebut flash gun tersebut memiliki pancaran lebih luas dan kuat.

  • Filter


Berupa lingkaran kaca yang dipasang di muka lensa. Fungsi nya beragam, tergantung jenis filternya. Ada filter polarized, infrared, hingga aneka filter warna. Satu filter wajib yang harus dimiliki adalah filter UV. Selain sebagai pembias sinar ultra violet, filter tersebut juga sebagai pelindung lensa dari resiko tergores dan debu.

  • Cleaning Kit
Karena lensanya bisa dicopot, kamera DSLR beresiko kemasukan debu dan kotoran. Lensa yang sering dipegang pun bisa cepat kotor. Karenanya, pembersih kamera diperlukan. Cleaning kit umumnya terdiri dari tisu pembersih lensa, blower untuk menghilangkan debu, serta cairan untuk membersihkan noda pada lensa. Ada yang dijual sepaket, ada juga yang dijual terpisah.

  • Tripod
Saat memotret dalam kecepatan shutter/rana rendah, semisal memotret di malam hari, anda memerlukan tripod. Maksudnya agar tangkapan kamera tidak goyang. Pilihlah tripod yang benar-benar kokoh dan memiliki kaki-kaki yang kuat memijak.

  • Lens Hood
Fungsi utamanya adalah untuk mengurangi efek flare, yang dibiaskan cahaya lampu atau matahari. Beberapa lensa DSLR telah menyertakan lens hood dalam kardus paketnya.

  • Kartu Memori
Inilah pengganti film pada kamera analog. Kalau dikamera analog media penyimpannya menggunakan film, maka pada kamera DSLR media penyimpannya menggunakan kartu memori. Statusnya wajib untuk kamera DSLR. Pada kamera DSLR ini kebanyakan menggunakan jenis Compact Flash (CF) dan Secure Digital (SD). Mereknya pun beragam, dengan kapasitas dan kecepatan yang beragam pula. Pilihlah kartu memori dengan kapasitas simpan yang besar untuk berburu foto, ini dimaksudkan agar kita dapat menyimapan banyak foto hasil jepretan.

modus pemotretan

Pada kamera DSLR telah disediakan beberapa pilihan modus pemotretan : mulai yang otomatis, semi otomatis sampai modus manual sepenuhnya. Kebanyakan fotografer pemula atau amatir masih sering menggunakan modus otomatis, ini dikarenakan mereka masih takut akan mencoba modus manual sepenuhnya karena jika menggunakan manual mereka masih belum bagitu paham akan fungsi dari modus-modus tersebut. Penerapan modus dalam fotografi memang mempengaruhi hasil dari jepretan sebuah kamera, jika salah maka hasilnya kurang bagus begitu pula sebaliknya, jika penerapannya tepat maka foto yang dihasilkan akan bagus, karena alasan inilah para fotografer newbie masih suka menggunakan modus otomatis.

Namun jika ingin mencoba untuk berkreasi dan meng-explore kemampuan maka disarankan untuk memilih modus manual. Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru, semakin kita mencoba maka semakin kita memahami fungsi-fungsi modus tersebut.

Apa saja setelan yang ada pemotrean yang bisa anda gunakan? Salah satunya adalah modus otomatis atau auto, modus ini cocok digunakan untuk menangkap momen-momen yang mendadak sehingga anda tidak perlu mengatur setting nya lagi, anda tinggal menekan tombol shutter dan hasil fotonya pun sudah jadi. Namun mengingat sifatnya yang auto maka hasil jepretan pun kurang begitu memuaskan dan tidak seperti yang diharapkan. Karena itu hasil foto dari jepretan modus ini cocoknya untuk dokumentasi saja.

* Auto

Mungkin tanpa menjelaskan lebih panjang sobat sudah mengetahui kegunaanya. Modus ini ditandai dengan tulisan AUTO. Disebut auto karena kamera hanya memberikan setelan otomatis untuk seluruh pemotretan. Mulai dari shutter speed, aperture, ISO, white balance, focus dan flash.

* Portrait

Modus ini cocok digunakan untuk memotret orang. Modus ini menciptakan efek latar belakang samar sehingga objek utama kelihatan menonjol. Efek ini dibuat dengan menggunakan diafragma yang besar yang membuat latar belakang buram atau tidak focus.



  • Sport
Modus ini cocok digunakan untuk memotret objek yang bergerak cepat seperti mobil balap, motor balap atau aksi pemain bola di lapangan. Modus ini memberikan efek objek yang terekam seakan menjadi beku dan tetap berada dalam fokus. Modus ini dibuat dengan menggunakan kecepatan rana yang tinggi.



Contoh Foto Dengan Modus Sport
  • Landscape
Modus ini cocok digunakan untuk memotret objek yang jauh seperti pemandangan alam. Modus ini memberikan efek latar depan dan belakang berada dalam fokus sehingga keduanya tajam.



Contoh Foto Dengan Modus Landscape
  • Macro & Close-Up
Modus ini cocok digunakan untuk memotret objek yang sangat dekat seperti bunga, serangga, koin dll. Memang tidak banyak kamera yang memiliki kemampuan close-up ekstrem, maklum ini tergantung kualitas lensanya. Namun beberapa kamera keluaran sekarang sudah banyak yang dilengkapi dengan modus ini.




* Night Scene

Modus ini cocok digunakan untuk memotret pada malam hari atau pada situasi yang minim cahaya. Lampu flash tidak diperlukan pada modus ini, melainkan dengan memanfaatkan sumber-sumber cahaya disekitar semaksimal mungkin. Untuk hasil yang bagus sebaiknya gunakanlah tripod pada saat memotret malam hari.


sumber foto dari teman-teman FB.

Memanfaatkan diafragma atau ISO

Ada pertanyaan bagus dari pembaca Info Fotogafi, apakah lebih baik membuka diafragma lebih besar lebih baik ataupun menaikkan ISO bila memerlukan cahaya tambahan.

Ini dilema yang akan dihadapi oleh semua fotografer di lokasi. Membuka diafragma lebih lebar, memang efektif dalam menggalang cahaya lebih banyak, tapi sayangnya kedalaman fokus (depth of field) menjadi tipis sehingga tidak semua bagian dari foto yang akan fokus. Bila menaikkan ISO, maka yang terjadi adalah penurunan kualitas gambar dari ketajaman maupun detail.

Lalu manakah yang terbaik? Langkah pertama adalah melihat ISO berapa yang dibutuhkan. Dari 100-400, biasanya kualitas foto tidak akan terlalu menurun, jadi kalau memang hanya perlu kenaikan dari 100 ke 200 atau 200 ke 400, saya akan memilih menaikkan ISO.

Tapi kalau 800 ke 1600 atau lebih besar lagi, maka saya akan mempertimbangkan untuk membuka diafragma lebih besar. Membuka diafragma menjadi besar, tidak masalah kalau foto kita foto close-up, tapi sangat berpengaruh bila kita foto keluarga atau banyak orang. Bisa jadi sebagian orang fokus, sebagian lain yang berada di pinggir tidak fokus.

Bila ketajaman dari ujung ke ujung foto yang saya cari, maka saya akan menaikkan ISO. Atau kalau memang terpaksa, saya akan atur formasi sedemikian rupa sehingga semuanya tetap dalam fokus.

Sumber : http://www.infofotografi.com

Menerjemahkan kode lensa digital SLR

Saat kita baru masuk ke dunia kamera DSLR salah satu yang cukup membingungkan adalah menerjemahkan arti dari lensa. Di blog ini saya mencoba menjelaskan berbagai model lensa dan artinya.

Canon EF-S 18-55 mm f/3.5-5.6 IS

Lensa zoom ini biasanya dipaket saat membeli kamera dSLR Canon untuk pemula seperti Canon 1000D, 450D, 500D

Canon EF-S : artinya model lensa yang dirancang khusus untuk kamera DSLR dengan sensor krop/kecil (relatif dengan kamera film (full frame). Lensa ini tidak bisa digunakan untuk dipasang di DSLR kamera full frame seperti Canon 5D atau Canon 1Ds.

18-55mm : Ini rentang fokal lensa. Bagi yang berpengalaman dalam mengunakan kamera film, rentang fokal lensa ini ekuivalen dengan kurang lebih 29-88mm. Rentang fokal lensa ini cukup fleksibel untuk penggunaan sehari-hari.

f/3.5 – 5.6 : Ini berarti rentang maksimal bukaan lensa. Pada rentang fokal 18mm, maksimal bukaan adalah f/3.5 sedangkan pada rentang fokal 55mm, maksimal bukaan adalah f/.5.6.

IS : Singkatan dari Image Stabilization, artinya lensa ini memiliki kemampuan untuk meredam getaran tangan kita sehingga gambar yang dihasilkan tidak blur. Fitur ini sangat berguna terutama pada saat kita mengambil foto dengan setting kecepatan pemantik rendah.

Contoh lain yaitu

Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM

Bila Anda melihat angka bukaan cuma 1 saja, seperti lensa diatas (f/2.8), ini berarti lensa ini memiliki bukaan konstan. Dari rentang fokal 17 sampai 55mm, maksimal bukaan yang bisa kita pergunakan adalah f/2.8.

USM : Singkatan dari Ultrasonic Motor. Ini menandakan di dalam lensa ada built-in auto fokus. USM juga menandakan auto fokus lebih cepat dan tidak bersuara.

Canon EF 50mm f/1.8

Lensa diatas ini hanya mempunyai sebuah rentang fokal yaitu 50mm. Artinya lensa ini bukan lensa zoom (Anda tidak bisa zoom mengunakan lensa ini, untuk memperbesar/memperkecil objek, anda harus mendekati objek atau menjauhi objek).

Lensa ini juga memiliki kode EF bukan EF-S yang berarti lensa ini bisa dipakai di kamera full frame.

Canon EF 70-200mm f/4 IS USM

Lensa diatas disebut juga telephoto zoom karena rentang fokalnya cukup besar yaitu 70-200mm

Sayangnya kode lensa ini tidak berlaku universal, sehingga lensa merek lain akan memiliki kode yang berbeda-beda. Tetapi tidak masalah, biasanya struktur kodenya sama. Daftar singkatan dibawah ini akan mempermudah pengertian Anda terhadap lensa-lensa bukan Canon.

HSM : Singkatan dari Hypersonic Motor. Artinya kurang lebih sama dengan USM, auto fokus cepat dan tidak bersuara. Kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sigma.

AF-S : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Nikon.

SAM : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sony.

AF : Lensa Nikon yang tidak memiliki auto fokus built-in. Di kamera pemula Nikon seperti D60 dan D5000, tidak bisa mengunakan lensa ini untuk auto fokus, tapi harus dengan manual fokus.

VR : Singkatan dari Vibration Reduction, fungsinya sama dengan Image Stabilization.

OS : Singkatan dari Optical Stabilization, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.

VC : Singkatan dari Vibration Compensation, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Tamron.

DX, DT, DC : Kode lensa yang di optimalkan untuk kamera sensor krop. Kode ini akan Anda temukan di lensa Nikon, Sony atau Sigma.

DG : Kode lensa yang di kompatibel untuk kamera sensor krop dan full frame. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.

Demikian, semoga dapat membantu.

Trik agar latar belakang menjadi blur


Banyak pemula sering bertanya, bagaimana membuat latar belakang menjadi blur saat foto potret? Sebenarnya caranya mudah, dan tidak kurang dari tiga langkah. Sebelumnya, Anda memerlukan kamera digital SLR, karena kamera DSLR memiliki sensor besar dan Anda dapat menukarnya dengan lensa potret. Walaupun demikian, Anda bisa mencoba mengunakan kamera compact meski hasilnya kurang maksimal.
  • Langkah Pertama: Set zoom anda ke titik maksimal

Contoh, bila anda memiliki lensa 18-55m, maka set zoom lensa Anda ke 55mm. Bila Anda memiliki lensa telephoto zoom, seperti 55-250mm, ini lebih baik lagi. Pakai lensa ini dan set zoom lensa Anda ke 85mm sampai 135mm. Rentang fokal ini ideal untuk foto potret
  • Langkah Kedua: Posisikan model Anda sejauh mungkin dari latar belakang

Semakin jauh jarak antara latar belakang dengan model dibanding jarak model ke kamera, semakin blur latar belakang kamera.
  • Langkah Ketiga: Set bukaan / aperture lensa Anda sebesar mungkin

Semakin besar bukaan semakin blur latar belakangnya, bila Anda memiliki lensa 18-55mm f/3.5-5.6. Maka, set bukaan Anda ke f/5.6 (ini bukaan maksimal di rentang fokal 55mm.

Bila Anda kurang puas dengan hasil lensa 18-55mm, saya sarankan untuk membeli lensa 50mm f/1.8 atau 85mm f/1.8. Meski lensa tersebut tidak bisa zoom, tapi maksimal bukaan sangat besar, sehingga lebih cocok untuk foto potret.

Terimakasih semoga bermanfaat, kalau masih kurang dan ada yang mau menambahkan mohon tulis dikomentarnya

Kamera Tembus Pandang

Seorang wanita cantik telanjang keluar dari kolam berenang. Ia melenggang santai, tanpa terlihat risih berjalan mengitari kolam menuju kursi yang berjejer di tepian. Tidak lama berselang, gadis remaja berwajah lugu dengan postur bugil sedikit berlari melintas menuju kamar ganti usai berenang. Wanita-wanita yang tampak ”bugil” tersebut bukan orang gila. Mereka juga bukan kaum ekshibisionis yang gemar memperlihatkan tubuh telanjang.

Sesungguhnya mereka mengenakan pakaian renang. Namun, tubuh mereka jadi tampak telanjang hanya korban dari kecanggihan teknologi kamera tembus pandang yang terpasang di handphone (HP). Baju renang yang mereka pakai Justru menjadi bahan sempurna yang dapat ditembus sinar infra merah. Handphone dengan kamera Xray built-in itu memungkinkan para perempuan terlihat sia-sia menutupi tubuhnya dengan pakaian renang atau senam yang Umumnya terbuat dari bahan sintetis.

Kamera tembus pandang ! Itu bekerja pada tinta, bahan-bahan sintetis seperti baju renang, baju senam, original silk (sutera asli). Tapi tidak berfungsi pada bahan lain seperti nilon, katun dan jins. Tidak ada sistem on/off untuk Xray, jadi HP tembus pandang akan selalu keadaan on, tetapi hanya berefek pada bahan sintetis. Target banyak terdapat di kolam renang, gym/fitness, pesta, dancer. Tidak sulit mendapatkan perangkat ”nakal” tersebut. Bahkan dalam satu Iklan yang terpampang jelas di sebuah situs Internet. Dilengkapi dengan Tarif modifikasi yang dibutuhkan untuk setiap HP.


Pengenalan Kamera Filter Xray

X-Ray Filter / Filter Xray adalah lensa untuk mengubah handycam atau mini dv biasa menjadi tembus pandang tanpa memodifikasi handycam tersebut. Bila handycam atau mini dv anda sudah integrated x-ray maka lensa ini dapat menambah daya tembus pandang kamera tersebut. Anda harus memperhatikan diameter filter handycam anda sebelum membeli. Pemasangannya sangat mudah seperti alur baut saja di ujung lensa handycam. Tembus Pandang terhadap bahan-bahan sintetis seperti : baju renang, baju senam, original silk, dll.


Sebuah perusahaan asal Jepang, Yamada Denshi, telah berhasil mengembangkan suatu perangkat tambanan untuk ponsel berkamera yang dapat mengambil gambar tembus pandang dengan teknologi sinar X. Bahkan dikatakan juga selain dapat mengambil gambar dalam kegelapan, alat tambahan ini juga dapat melihat menembus pakaian, sehingga hal ini tentu saja sangat berbahaya.

Dikabarkan handset yang sudah dapat berfungsi seperti ini adalah handset dari Vodafone tipe Sharp V602-SH. Ponsel ini memang belum beredar di pasaran Inggris, namun dikhawatirkan nantinya akan bisa disalahgunakan.

Cara kerja alat tambahan tembus pandang ini adalah dengan mendeteksi panas sebuah objek. Dengan demikian gambar yang diambil berdasarkan tingkat panas benda tersebut. Karena tubuh manusia lebih panas dibanding pakaian yang dipakainya, maka tentu saja gambar yang diambil adalah gambar tubuh tanpa pakaian.
Pihak Vodafone menyatakan tidak akan bertanggung jawab jika handset tersebut digunakan untuk hal yang tidak-tidak. Mereka merasa hal tersebut diluar tanggung jawab dan kendali mereka, karena menurut mereka tidak ada yang salah pada tipe Sharp V602-SH, handset tersebut merupakan ponsel yang legal. Masih belum dapat dipastikan apakan ponsel tersebut akan jadi beredar. Jika kita melihat sejarah dua tahun yang lalu, Sony juga pernah memproduksi sebuah video kamera yang berfungsi serupa, namun akhirnya kamera tersebut ditarik dari peredaran.
Handphone dengan kamera xray built-in itu memungkinkan para perempuan terlihat sia-sia menutupi tubuhnya dengan pakaian renang atau senam yang umumnya terbuat dari bahan sintetis. Kamera tembus pandang itu bekerja pada tinta, bahan-bahan sintetis
seperti baju renang, baju senam, original silk (sutera asli) Tapi tidak berfungsi pada bahan lain seperti nilon, katun dan jins.
Tidak ada sistem on/off untuk Xray, jadi HP tembus pandang akan selalu keadaan on, tetapi hanya berefek pada bahan sintetis. Target banyak terdapat di kolam renang, gym/fitness, pesta, dancer.
Tidak sulit mendapatkan perangkat ‘nakal’ tersebut. Bahkan dalam satu iklan yang terpampang jelas di sebuah situs internet.

Rahasia peranti buatan Jepang ini terletak pada sinar infra-merah. Tak seperti sinar ultraviolet, sinar infra-merah menembus apa saja dengan mudah karena memiliki panjang gelombang yang lebih lebar. Itulah yang dimanfaatkan oleh Kaya PF. Sehingga, kamera yang menggunakan alat ini menjadi kamera tembus pandang.
Untuk menggunakan PF, seseorang harus memakai camcorder atau peranti kamera digital yang menggunakan CCD (Charge Coupled Device). (peranti gandengan muatan)

Cara Kerja Kamera-kamera Tembus Pandang

1. Handset Dari Vodafone Tipe Sharp V602-Sh Buatan Yamada Denshi Jepang, Cara kerja alat tambahan tembus pandang ini adalah dengan mendeteksi panas sebuah objek. Dengan demikian gambar yang diambil berdasarkan tingkat panas benda tersebut. Karena tubuh manusia lebih panas dibanding pakaian yang dipakainya, maka tentu saja gambar yang diambil adalah gambar tubuh tanpa pakaian.

2. CCD TR-75 Nightshot Buatan SONY

Dalam kamera jenis film, pantulan cahaya yang ditangkap lensa, diuraikan oleh lapisan-lapisan warna film secara kimiawi menjadi sebuah bentuk sesuai yang diterimanya. Sedang dalam video kamera, pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat yang bernama CCD, Cahaya sendiri sebenarnya terdiri atas jutaan spektrum warna, dengan masing-masing panjang gelombang. Salah satu spektrum ini kita kenal sebagai InfraMerah, yang tidak tampak oleh mata.
Pada video kamera biasa, spektrum ini justru ditiadakan, dengan menggunakan filter yang biasa dikenal sebagai IR Cut Filer atau ICF, Karena spektrum ini memberikan kesan merah, yang tentu tidak lagi sesuai dengan bentuk yang kita lihat dengan mata. Pada kondisi gelap, dimana tidak ada atau minim cahaya yang dipantulkan, tentu saja CCD tidak lagi dapat memproses sinyal yang diterimanya.
Untuk keperluan inilah Sony mengembangkan jenis NightShot. Sebenarnya kamera ini fungsinya kebalikan dari videokamera biasa. NightShot kamera hanya menangkap spektrum inframerah yang dipancarkan -bukan dipantulkan- oleh objyek. Obyek yang didapat adalah monokrom, karena hanya spektrum inframerah saja yang diproses.
Pada versi awal NightShot, Sony melupakan kemampuan Inframerah dalam menembus lapisan seperti serat kain. Pada versi awal ini kemampuan NightShot dapat digunakan baik terang maupun gelap. Setelah adanya protes, fungsi ini hanya bekerja dalam gelap.

3. Infrared See Through Filter Pf” Buatan Kaya Spesial Optic, Inc
Pada dasarnya, apa yang dilihat manusia adalah pantulan cahaya yang merepresentasikan bagian terbatas dari spektrum elektromagnetik.
Ada syarat yang harus dipenuhi sebuah objek agar dapat terlihat mata manusia normal, yaitu panjang gelombang. Radiasi sinar infra merah tidak terlihat mata manusia normal karena panjang gelombangnya tidak memenuhi syarat. Plastik merupakan bahan yang dapat membelokkan radiasi inframerah masuk ke dalam klasifikasi gelombang terlihat. Sementara baju renang dan senam terbuat dari bahan sintesis pabrik yang pada dasarnya adalah plastik. Akibatnya, jika sinar infra merah dikenakan pada permukaan sintetis, maka ia akan membelokkan gelombang sesuai dengan prasyarat mata normal. Selanjutnya, pantulan permukaan kulit dibalik baju berbahan sintetis akan terlihat jelas.
Untuk menggunakan PF, seseorang harus memakai camcorder atau peranti kamera digital yang menggunakan CCD (Charge Coupled Device). (peranti gandengan alat digital).

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SERTA KEGUNAAN MAUPUN BAHAYA KAMERA TEMBUS PANDANG

1. Kelebihan dan kegunaan Kamera Tembus Pandang
Adapun kelebihan dari kamera filter xray atau kamera tembus pandang yaitu :
- Dapat menembus pandangan dibalik permukaan objek.
- Teknologi infra merah yang digunakan untuk menembus lapisan terhalang kulit hanya digunakan dalam teknologi militer.
- Teknologi itu biasanya dipakai dalam pengintaian malam hari.
Secara sederhana, sinar infra red akan menangkap panas dari tubuh,.Jadi, tubuh akan terlihat jelas meski dalam keadaan gelap, dapat digunakan dalam perang dalam mengintai musuh pada malam hari.
- Polisi bisa mengenali seseorang atau tersangka yang menggunakan kacamata gelap atau berada di balik kaca mobil rayban dengan memotretnya.
- Bisa tahu wajah asli seorang yang dipotret menggunakan Kaya PF, meski ia saat itu mengenakan topeng atau foundation alat lainya yang menutupi wajahnya.
- Bagi para penggemar fotografi jarak jauh, Kaya PF akan meningkatkan visibility menembus kabut atau halangan lain
- Manfaat lain adalah memonitor tingkat polusi pada air, survei kehutanan, dan pemeriksaan keaslian dokumen atau lukisan. (kaya/frd)

2. Kekurangan Dan Bahaya Kamera Tembus Pandang (Filter Xray)
adapun kekurangan dan bahaya kamera tembus tambang antara lain :
- Kekuranga kamera ini yaitu tidak berfungsi pada bahan lain seperti nilon, katun, jins dan sejenis itu.
- Tidak ada sistem on/off untuk Xray, jadi HP tembus pandang akan selalu keadaan on, tetapi hanya berefek pada bahan sintetis.
- Jika alat ini di pegang oleh orang yang tidak benar maka teknologi semacam ini digunakan untuk hal-hal yang menjadikan kaum perempuan sebagai korban.
- Menjadikan kaum hawa tidak nyaman bila berpergian atau ditempat umum atau ditempata yang bisanya untuk bersantai.
- Dapat disalah gunakan dalam pemakaiannya untuk berbuat jahat yang dapat merugikan orang lain terutama kaum hawa.

Teknik - Teknik dasar Memotret


Dengan kamera digital kita dapat memotret apapun yang kita mau,kemajuan teknologi sekarang telah membawa kamera digital terus mengalami perkembangan resolusi,kamera digital yang beredar dipasaran berkisar 4 hingga 6 Megapixel bahkan lebih.Dengan 6 megapixel gambar yang akan kita potret akan semakin bagus.Tetapi biarpun kita memiliki kamera 6 megapixel ataupun diatas 6 megapixel tetapi jika tidak tidak tau cara memotret dengan benar sama saja.Untuk itu saya akan memberikan tips-tips dasar sehingga kamera anda dapat bekerja secara maksimal.

1.Flash Otomatis
Maksudnya disini adalah lampu flash kamera,dimana lampu flash kamera dirancang untuk pemotretan diruang yang kurang cahaya,sehingga dengan flash kualitas gambar akan menjadi maksimal.Namun sebaiknya hindarinya penggunaan lampu flash karena membuat pencahayaan gambar menjadi kurang natural,sehingga gambarnya tidak seindah dengan aslinya,jadi lampu flash kamera anda diset otomatis saja,sehingga hanya menyala pada saat cahaya kurang.

2.Efek “mata merah”

Mata merah disini bukan gambar yang didalam foto kita kurang tidur tetapi karena sambaran lampu kilat yang sejajar dengan arah lensa.Beberapa kamera dilengkapi flash dengan fasilitas anti red eye,dengannya sebelum flash menyala penuh,kamera menyalakan flash pembuka yang bertujuan untuk iris mata simodel tertutup.tapi tidak usah khawatir anda tidak usa buru-buru mengganti kamera,karena sekarang sudah banyak aplikasi kamera digital yang dapat menghilangkan efek mata merah,contohnya saja software acdsee,atau jika anda mau yang freeware silakan anda kunjungin web ini www.10soft.com nama softwarenya adalah S10Redeyes 2.0

3.Area Putih

Kamera mengubah terang warna salju atau benda putih lainnya menjadi kelabu,kita dapat mengatasinya dengan cara mengatur kembali kompensasi EV [kompensasi pencahayaan].jika kamera anda memiliki fasilitas ini naikkan kompensasi EV antara 0.7-1 EV.Sehingga kamera akan menangkap gambar menjadi terang dan akan membuat seragam berwarna putih menjadi sangat terang.
4.Foto Ukuran Kecil

Ada dua cara untuk membuat file menjadi kecil.Jangan kurangi dimensi(panjag&lebar)gambar karena akan menurunkan jumlah pixel.Dimensi gambar yang kecil juga kurang baik untuk dicetak dalam ukuran besar,jadi gunakan ukuran foto maksimal,kurangin saja kualitas gambarnya.Penurunan mutu ini hanya menyusutkan kekayaan warna gambar,tetapi foto masih kelihatan lebih bagus.

5.Reaksi Lambat

Olahraga,binatang,anak kecil merupakan objek foto yang rada susah diabadikan.Anda mesti mengimbangin kecepatan gerak mereka,salah-salah jika tidak pas maka objek foto tidak sesuai dengan komposisi.Ini terjadinya karena adanya shutter log (jeda antara penekanan tombol dan perekaman gambar).Untuk itu tempatkan diri anda pada posisi yang tepat kemudian bidik sasaran,lantas tekan setengah tombol untuk mengunci fokus,sekarang tunggu momen yang tepat dan tekan penuh tombol seraya mengikuti perkembangan objek.

6.Latar Belakang

Ketika memotret wajah perhatikan latar belakangnya,hindari latar belakang yang berwarna-warni atau gambar yang semerawut,yang menyebabkan foto wajah kurang menonjol,bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol,jadi berusahalah untuk menghindarinya.

7.Foto Berdimensi

Potret diri(portrait),yang difoto dengan cara biasa,umumnya kurang menampakan dimensi yang kuat dan terasa datar-datar saja,ketika anda mendekati hidung sang model,gambar hidung malah menjadi besar dari proporsi wajah yang seharusnya.Mundurlah dan aktifkan zoom dan bidiklah wajah hingga memenuhi frame.

8.Jari di Lensa

Jangan lupa sebelum memotret dibuka dulu tu penutup lensa,jika tidak jangan harap bisa memotret,tetapi meskipun jari anda tertutup lensa,tapi masih bisa memotret..ini terjadi pada kamera saku yang berukuran kecil ,anda bertangan besar bakal susah memegangnya,peganglah kamera dengan dua tangan tangan kiri mencengkram tustel dari atas dan bawah,bukan depan dan belakang.
9.Ekspresi Wajah

Agar foto wajah disiang hari tak mengandung bayangan gelap, hadapkan muka model kearah datangnya cahaya,masalahnya sinar matahari cenderung membuat silau model,bisa jadi mata model menjadi menyempit solusinya pergilah ketempat yang agak teduh dan arahkan pandangan model ketempat itu,warna foto bakal lebih bagus ketimbanh sebelumnya.

10.Jarak Terlalu Jauh

Inilah yang sering dialami fotografer amatir;objek terlalu kecil kamera dibidik terlalu jauh,padahal mata manusia pilih kasih.objek mata kurang menonjol akan tampak biasa saja,karenanya pakailah perbesaran optikal pada lensa bidiklah hanya pada objek yang paling menarik.Latihlah diri anda dengan mengamati semua bagian dalam bingkai bidikan andasecara cermat,jangan hanya melihat objek utama saja.

11.Warna Kalem

Potret wajah diruang terbuka kerap menghasilkan warna foto memucat.Apalagi jika anda memotret dari bawah pohon yang berlimpah cahaya.Konfigurasi White Balance menormalkan warna itu,sayangnya kemampuan white balance terbatas.Ganti setelan white balance menjadi Cloudy agar gambar tampak menjadi lebih inda.Ketika memotret diarea bayangan,menyetel white balance menjadi shade membuat langit menjadi biru.
12.Sensor Kotor

Ini masalah klasik yang sering ditemukan pada kamera DSLR sehingga muncul titik-titik kecil berwarna hitam akibat debu yang menempel pada sensor kamera.Kamera saku tak mengalami ini karena lensa dan sensornya dirakit rekat dan tertutup oleh casing yang rapat.
Kotoran tadi bisa dibersihkan dengan cara
1.Lewat program gambar digital,misalnya adobe photoshop
2.Gantilah lensa jika memang diperlukan
3.Membawa ketempat servis kamera agar hasil pembersihannya maksimal

Sumber Komputer Aktif Edisi 141

Trik Belajar Fotografi dengan Kamera Digital

Pertama kali yang perlu diperhatikan adalah pemilihan jenis kamera digital. Sobat aziscs1 harus tahu apa yang anda inginkan, pocket ataukah prosumer atau langsung DSLR? Yang penting jangan pernah memilih kamera digital yang dapat menyulitkan diri anda sendiri dalam pengoperasiannya. Setelah itu berkenalanlah dengan kamera anda, setidaknya minimal satu bulan sebelum anda bener-bener memotret. Jadikan ajang pe-D-K-te ini untuk mengetahui setelan the worst and the best-nya kamera anda.

1. Selalu bawa kamera kemanapun anda pergi.

Kamera = Kekasihmu, mata anda sekarang adalah lensa, sudut pandang anda = frame, dan yang anda lihat saat itu adalah komposisi ruang dan waktu. Yang anda lihat adalah obyek dengan balutan background dan ruang –yang indah dimanapun itu, dimana oleh cahaya yang terpancar dari waktu. Sehingga pagi dan sore hari sangatlah cocok buat anda untuk berjalan santai dengan kamera anda.

Ketika anda bepergian, entah itu mau pergi ke kantor, sekolah, tempat ibadah, ataupun sedang jalan santai, abadikan setiap momen yang menarik bagi anda, no time for thinking.. ekspos obyek tersebut, Dan jangan terlalu sering review setelah motret, karena bisa saja anda akan kehilangan beberapa momen berharga bersama objek anda, di level ini yang anda kejar adalah kuantitas bukan kualitas (belum saatnya)

Remember, alasan utama mengapa anda melewatkan momen yang bagus untuk difoto adalah karena anda tidak membawa kamera. Jadikanlah suatu kebiasaan untuk selalu membawa kamera kemanapun anda bepergian karena anda tidak tahu momen-momen atau pemandangan-pemandangan apa yang akan anda temui nanti.

2. Perhatikan komposisi.

Menurut beberapa orang mempelajari aturan-aturan komposisi adalah hal yang baik, namun aturan-aturan tersebut kadangkala tidak berlaku dan ada kalanya anda harus mempercayai mata anda. Jadi mana yang benar?? Mana yang harus kita ikuti??!! Aturan komposisi atau mata kita?

Kalau menurut saya, sebaiknya kita sebagai newbie hendaklah memiliki pengetahuan dan menerapkan aturan-aturan komposisi sebagai batu pijakan kita, untuk mengemasnya lebih baik di masa yang akan datang. Jangan jadi newbie yang tak berpengetahuan dasar dalam memotret, karena nantinya kita tidak akan bisa berkembang. Mungkin bisa ikut dalam forum fotografi untuk tambah pengetahuan

3. Sering latihan mata dan insting

Lihat dan perhatikan dengan seksama foto yang Anda ambil. Cobalah untuk menemukan kekurangan-kekurangan dan kritiklah hasil foto tersebut.

Apakah foto tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan pada saat kita memfoto? Apakah Anda suka composition-nya? Aktivitas peninjauan kembali hasil foto oleh Anda sendiri sangat esensi al dalam meningkatkan insting fotografi Anda. Selanjutnya bisa sharing dengan yang lain, dan minta komplimen mereka dan saring sebanyak-banyaknya pendapat dari berbagai macam tipe komentator...;-p

4. Wajib kenal dengan kamera yang kita bawa

Anda perlu menghafal setiap fitur pada kamera anda sesegera mungkin. Akan lebih mudah mengingat fitur-fitur anda dengan perlahan-lahan mencoba fitur-fitur kamera anda satu-persatu melalui aktivitas fotografi. Analoginya seperti saat kita belajar mengganti persneling saat mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadikan kemampuan mengutak-atik fitur kamera menjadi kebiasaan anda. Dengan demikian anda tahu dengan baik fitur-fitur apa yang mesti dipakai pada saat memfoto suatu objek atau pemandangan.

sumber:dijeistie.com

Teknik Panning Fotografi



Foto Panning adalah foto yang merekam obyek utama yang memiliki gerakan dengan hasil rekaman yang jelas, sedangkan obyek latar belakang yang berupa benda diam akan terekam dengan tidak jelas karena adanya efek kabur oleh gerakan. Untuk menghasilkan foto Panning harus memotret dengan teknik khusus.

Sobat aziscs1 harus melepas tombol pemotreran ketika kamera sedang anda gerakkan untuk mengikuti arah gerakan obyek foto.

Berikut adalah cara atau tips untuk melakukan teknik Panning Fotografi:

  • Set Kecepatan rana kamera dengan kecepatan rendah, (1/30 kebawah). Sesuaikan dengan gerakan obyek yang ingin anda foto. Misal jika obyek yang anda foto adalah motor berkecepatan tinggi, anda bisa mengunakan kecepatan 1/30 atau bisa juga 1/15. Intinya semakin lambat gerakan obyek yang ingin anda foto set lebih lambat juga kecepatan pada kamera anda.
  • Jika anda menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflec). Set kamera Sobat aziscs1 seperti ini (setting aman membuat panning) : Set di time priority, setting kecepatan 1/15 detik, gunakan ISO 100, setting pada AI SERVO.
  • Carilah obyek visual yang posisinya lurus di depan anda dan nantinya akan dilewati, maksudnya untuk mempermudah gerakan obyek yang anda foto sebaiknya yang bergerak lurus.
  • Sambil foto ikuti gerakan, klik shutter masih mengikuti gerakan.

Teknik Freezing Fotografi

Dilihat dari kata nya sudah terlihat bahwa kata freezing artinya beku. Jadi Teknik Freezing Fotografi Adalah Teknik Fotografi yang membekukan suatu objek bergerak (dalam hasil jadi foto). Tanpa teknik, biasanya jika kita foto sebuah objek bergerak, maka hasilnya akan flug atau goyah.


Tips atau cara Teknik Freezing fotografi adalah :
-Seting sutter speed dengan kecepatan tinggi. Misal speed 1/1000 s
-Karena Kecepatan speed tinggi membutuhkan cahaya yang lebih, maka set bukaan besar, misal f3.5
-Jika masih terlihat gelap, gunakan lampu flash.


Teknik Zooming Fotografi



Pasti mengira foto di atas adalah hasil editan dari Photoshop, Tetapi tidak, foto di atas hasil jepretan murni dengan menggunakan Teknik Zooming Fotografi.

Untuk mempelajari Teknik Zooming dalam Fotografi tidaklah susah, Berikut sedikit tips-tips dari saya untuk Teknik Zooming Fotografi :

  • Fokuskan obyek tepat ditengah kemudian di zoom sampai full dekat
  • Sambil memencet tombol shoot putar gelang zoom ke zoom out atau menjauh.
  • Untuk lebih aman terhadap lensa gunakan pilihan manual focus.
  • Gunakan Speed sedikit rendah misal 1/10s dan diafragma menyesuaikan.