Berikut adalah 10 Gempa Bumi Paling Mematikan Di Dunia:
1. Gempa Bumi Shaanxi
Gempa bumi paling mematikan dalam sejarah yang terjadi pada 14 Februari 1556 di Shaanxi, Cina diperkirakan menewaskan tidak kurang dari 830.000 orang. Gempa bumi ini tercatat sebesar 8.0 skala richter.
2. Gempa Bumi Tangshan
Gempa bumi ini terjadi pada 28 Juli 1976 di Tangshan Hebei, china. Gempa bumi ini diperkirakan menewaskan sekitar 255.000 orang. Gempa ini berlangsung pada pagi hari dan diperkirakan berlangsung dalam waktu 10 detik dengan skala 8.o Richter.
3. Gempa Bumi Haiyuan
Gempa bumi yang terjadi pada 16 Desember 1920 di kota Haiyuan, Ningxia, China ini mengakibatkan setidaknya 240.000 jiwa melayang. Besarnya gempa Haiyun sekitar 7.8-8.5 skala richter.
4. Gempa Bumi Aleppo
Gempa bumi yang berpusat di kota Aleppo, Syria pada 11 Oktober 1138 ini menewaskan setidaknya 230.000 orang. Besarnya gempa yang terukur sebesar 8.5 skala richter.
5. Gempa Bumi Samudera India (aceh-indonesia)
Gempa bumi ini terjadi pada 26 Desember 2004 di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9.3 skala Richter, yang merupakan gempa bumi terbesar di asia tenggara dalam kurun waktu 40 tahun belakangan ini. Gempa bumi ini juga menyebabkan terjadinya gelombang tsunami dan menewaskan kurang lebih 230.000 jiwa.
6. Gempa Bumi Damghan
Gempa bumi ini berpusat di negara Iran pada tahun 856 dan menewaskan setidaknya 200.000 jiwa.
7. Gempa Bumi Ardabil
Gempa bumi yang mengakibatkan korban jiwa sebesar 150.000 jiwa ini berpusat di Iran pada tahun 893.
8. Gempa Bumi Hokkaido
Gempa bumi Hokkaido terjadi di Jepang pada tahun 1730 dan menewaskan sekurangnya 137.000 jiwa melayang.
9. Gempa Bumi Ashgabat
Gempa bumi ini menewaskan sekitar 110.000 korban jiwa di Ashgabat, Turkmenistan pada 5 Oktober 1948. Gempa bumi tercatat sebesar 7.3 skala richter.
10. Gempa Bumi Kanto
Gempa bumi Kanto berpusat di dataran Kanto di Pulau Honshu Jepang pada tanggal 1 September 1923 dan menewaskan sekitar 105.000 orang. Gempa bumi ini diperkirakan sebesar 7.9-8.4 skala richter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar